TENGGARONG, KONKLUSI.ID – Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) tengah menyiapkan Pulau Kumala sebagai destinasi wisata unggulan dengan menghadirkan fasilitas waterboom berskala besar. Proyek yang sudah dikerjakan sejak 2023 ini ditargetkan rampung pada 2026.
Wakil Bupati Kukar, Rendi Solihin, meninjau langsung progres pembangunan di pulau yang terletak di tengah Sungai Mahakam tersebut, Sabtu (16/8/2025). Ia didampingi sejumlah kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, mulai dari Dinas Pekerjaan Umum, Dinas Pariwisata, hingga Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
Menurut Rendi, Pulau Kumala sejak lama menjadi bahan pembahasan, baik di kalangan pemerintah maupun masyarakat. Beberapa wacana sempat muncul, mulai dari pembangunan lapangan golf hingga fasilitas hiburan lain. Namun, waterboom dinilai lebih realistis untuk diwujudkan.
“Sejak 2023 pembangunan sudah berjalan bertahap. Tahun ini masuk tahap lanjutan, dan pada 2026 ditargetkan penyempurnaan landscape selesai,” kata Rendi dikutip dari laman resmi Pemkab Kukar.
Pulau Kumala sebenarnya bukan nama baru dalam peta wisata Kaltim. Pulau buatan yang berada di jantung Tenggarong ini pernah digadang-gadang menjadi ikon wisata modern, namun pengelolaannya sempat stagnan. Kehadiran waterboom diharapkan dapat mengembalikan popularitas kawasan tersebut.
Rendi optimistis fasilitas itu tidak hanya menjadi sarana rekreasi warga Kukar, tetapi juga mampu menarik wisatawan dari luar daerah. Ia menyebut konsep waterboom dirancang cukup lengkap, bahkan ditargetkan bisa menjadi yang terbesar di Kalimantan Timur. “Harapannya, begitu rampung, waterboom ini menghadirkan warna baru dan menjadikan Pulau Kumala kembali hidup,” ujar Rendi.
Selain pariwisata, pemerintah daerah menilai proyek ini akan berdampak pada ekonomi lokal. Potensi lapangan kerja baru, peningkatan sektor usaha kecil, hingga terbukanya ruang promosi budaya lokal diyakini akan mengikuti hadirnya wisata air modern tersebut.
Meski demikian, Pemkab Kukar tetap menekankan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan pulau. Kolaborasi dengan Dinas Lingkungan Hidup menjadi salah satu langkah agar pembangunan tidak mengorbankan ekosistem.
Usai peninjauan, Rendi bersama rombongan berkeliling Pulau Kumala menggunakan mobil wisata. Sambil menikmati panorama sore di tepi Mahakam, ia menyampaikan keyakinan bahwa destinasi ini kelak mampu menjadi kebanggaan baru masyarakat Kukar. (adv/ara)
Tulis Komentar